Halaman

Selasa, 20 Agustus 2013

Nama-nama Profesi Pekerjaan dalam Bahasa Inggris

Yukk belajar Bahasa Inggris …… sekarang saya akan membahas mengenai macam- macam profesi
Yuhuuu,,,, semoga bermanfaat  ^,^ ^.^

Daftar Nama Pekerjaaan dalam Bahasa Inggris ;
1.        Actor/Actress = Bintang Film Pria/Bintang Film Wanita
2.       Architect = Arsitek / ahli prancing bagunan
3.       Astronaut = Astronot
4.       Astronomer = Ahli perbintangan
5.       Athlete = Atlit
6.       Author/Authoress = Penulis Pria / Wanita
7.       Baker = Tukang Roti
8.       Barber = Tukang Pangkas
9.       Beautician = Ahli Kecantikan
10.    Biologist = Ahli Biologi
11.      Bricklayer = Tukang Batu
12.     Builder = Tukang Bangunan
13.     Bus Driver = Supir Bus
14.    Butcher = Tukang Daging
15.     Caretaker = Penjaga
16.    Carpenter = Tukang Kayu
17.    Chemist = Ahli Kimia
18.    Clown = Badut / Pelawak
19.    Coach = Pelatih
20.   Cobbler = Tukang Sepatu
21.     Construction Worker = Pekerja Bangunan
22.    Cook = Koki
23.    Cosmetician = Ahli Kosmetik
24.   Coster = Tukang Sayur
25.    Dentist = Dokter Gigi
26.   Designer = Desainer
27.   Doctor = Dokter
28.   Dustman = Tukang Sampah
29.   Electrician = Tukang Listrik
30.   Engineer = Insinyur
31.     Explorer = Penjelajah
32.    Farmer = Petani
33.    Farrier = Tukang Besi
34.   Fisherman = Nelayan
35.    Fireman = Pemadam
36.   Florist = Tukang Bunga
37.   Gardener = Tukang Kebun
38.   Gasman = Tukang Gas
39.   Glazier = Tukang Kaca
40.   Goldsmith = Tukang Emas
41.    Graver = Tukang Ukir
42.   Handyman = Tukang
43.   Headmaster = Kepala Sekolah (Pria)
44.   Headmistress = Kepala Sekolah (Wanita)
45.   Hairdresser = Penata Rambut
46.   Hunter/huntsman = Pemburu
47.   Iceman = Tukang Es
48.   Librarian = Penjaga Perpustakaan
49.   Laundress = Tukang Cuci
50.   Locksmith = Tukang Kunci
51.     Jointer, Welder = Tukang Las
52.    Junk Dealer = Tukang Loak
53.    Massager = Tukang Pijat
54.   Mechanic = Mekanik
55.    Milker = Tukang Susu
56.   Miner = Penambang
57.   Musician = Musisi
58.   Newsboy, Paperboy = Tukang Koran
59.   Nurse = Perawat
60.   Painter = Pelukis
61.    Patcher = Tukang Tambal
62.   Parker = Tukang Parkir
63.   Pastor = Pastur
64.   Photographer = Fotografer
65.   Pilot = Pilot
66.   Plumber = Tukang Ledeng
67.   Policeman/policewoman = Polisi
68.   Postman = Tukang Pos
69.   Pupil = Murid
70.   Reporter = Wartawan
71.    Sailor = Pelaut
72.   Secretary = Sekretaris
73.   Security = Penjaga keamanan
74.   Servant = Pembantu
75.   Shepherd/shepherdess = Penggembala
76.   Shop assistant = Penjaga Toko
77.   Soldier = Tentara
78.   Steward = Pramugara
79.   Stewardess =Pramugari
80.   Student = Murid, mahasiswa
81.    Singer = Penyanyi
82.   Surgeon = Ahli Bedah
83.   Taxi/cab driver = Supir Taxi
84.   Teacher = Guru
85.   Tailor = Tukang Jahit
86.   Typist = Tukang ketik
87.   Vet = Dokter Hewan

88.   Waiter/waitress = Pelayan

Senin, 15 Juli 2013

Hubungan antara Komputer dan Hiburan dari Sisi Animasi dan Tekhnologinya menegenai Film Animasi

Rangkuman hubungan antara komputer dan hiburan dari sisi animasi dan teknologinya mengenai film animasi
“ Hubungan antara Komputer dan Hiburan dari Sisi Animasi dan Tekhnologinya menegenai Film Animasi  Wall-E ”
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensidaripada film animasi 2 dimensi.
Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secarakonvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit." Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbingdilakukan saat film masih dalam proses, tetapi terkadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.

Dari sisi Tekhnologi ; Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan penggunaan komputer semakin marak. Manusia dapat memanfaatkan komputer untuk melakukan berbagai hal, seperti mengetik, menggambar, membuat program, berkomunikasi, mencari materi melalui internet, membuat film animasi dan masih banyak lagi. Salah satu kegunaan dari komputer yang telah disebutkan diatas adalah komputer untuk membuat suatu animasi. Dari animasi ini dapat dibuat suatu film yang biasa disebut dengan film animasi. Sudah banyak animasi-animasi yang dibuat dengan menggunakan komputer. Kemudian dari animasi tersebut dijadikan sebuah film. Sebagai contohnya, film-film yang telah dihasilkan dengan animasi komputer adalah Transformer, I Robot, dan Wall-E dll.
Film WALL-E
wall-e.jpg
WALL•E adalah sebuah film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures. Tokoh utama dalam film ini adalah sebuah robot yang bernama WALL•E. Film ini dirilis pada tanggal 27 Juni 2008. Film yang disutradarai oleh Andrew Stanton, yang sebelumnya menyutradarai Finding Nemo dan memenangkan Academy Award untuk kategori film animasi. Jim Morris, yang sebelumnya bekerja untuk Lucasfilm, menjadi produsernya. Karakter-karakter dalam WALL•E, sebagian besar suaranya tidak disuarai oleh manusia, tetapi oleh suara mekanik.
Film ini menceritakan tentang robot pembersih bumi yang bernama Wall-e. Disaat manusia pergi untuk menghindari kehancuran bumi akibat polusi seperti sampah dan semacamnya, robot inilah (Wall-e) yang akan membersihkan bumi dari sampah-sampah itu. Jika suatu saat nanti bumi telah bersih dan sudah layak ditempati, maka manusia yang sedang pindah ke luar angkasa dapat pulang ke bumi. Si Robot pembersih Wall-e, bersama pujaan hatinya robot “EVE” yang mempunyai tugas untuk menemukan tanaman di bumi yang menandakan bahwa bumi telah layak dijadikan tempat tinggal kembali, sangat memperjuangkan misinya tersebut sekaligus ingin memberikan pesan kepada manusia bahwa mereka telah menemukan sebuah tanaman. Yup…yang artinya mereka bisa pulang. Dan memang selayaknya manusia lah yang bertanggung jawab untuk membersihkan bumi. Menanaminya dengan tanaman, menjaganya agar tak tercemar kembali.
Kelebihan atau hal lain yang menarik adalah masalah pewarnaan. Bila film animasi biasanya menyuguhkan warna-warna yang cerah, maka film ini justru didominasi oleh warna kecoklatan. Namun justru di situ kelebihannya. Warna yang serba kecoklatan membawa kesan seolah kita berada di alam yang nyata namun di saat yang sama juga memberikan kesan asing. Namun mungkin yang lebih menarik lagi adalah kepiawaian sang animator yang mampu menghidupkan perasaan yang terjalin antara WALL-E dan EVE lewat segala keterbatasannya. Ada emosi yang kuat walaupun WALL-E dan EVE hampir tak pernah ‘berbicara’ dan tak ada emosi yang bisa ditampilkan dari raut muka serta kepeduliaannya terhadap bumi. WALL-E bisa jadi adalah salah satu film yang benar-benar bisa menghibur dalam artian yang sebenarnya. Jika robot saja bisa peduli terhadap kehidupan di bumi, kenapa manusia tidak bisa? Maka dari itu, tetaplah menghargai bumi yang sudah semakin tua ini agar bisa menjadi tempat tinggal yang selalu layak untuk kita.
Dari film ini saya dapat makna yang baik yaitu, semua yang praktis dan instant tidak selamanya akan berpengaruh positif tetapi akan berpengaruh negatif juga seperti teknologi pada contohnya. Teknologi hanyalah sebagai sarana pendukung dan sarana yang membantu manusia untuk melakukan sesuatu tetapi jangan sepenuhnya mengandalkan teknologi. Karena teknologi dapat membutakan mata dan pikiran manusia dari lingkungan sekitarnya yang seharusnya bisa membuat manusia lebih banyak belajar. Tidak selamanya belajar dari lingkungan dan alam akan dibilang sebagai manusia yang kuno, tetapi belajar dari lingkungan dan alam akan membuat manusia tersebut menjadi manusia yang berkembang jauh lebih maju daripada manusia yang hanya bergantung pada teknologi. Pelajaran kedua dari film ini adalah, dilarang membuang sampah sembarangan. Karena dengan membuang sampah sembarangan dapat membuat bumi menjadi semakin kotor dan akan berakibat seperti pada film ini. Maka, jagalah bumi kita dengan baik agar bumi kita tetap bersih dan mampu bertahan lebih lama umurnya dengan selalu menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.


rachman.ilearning.me dan @yanditilly.com

Kamis, 28 Februari 2013

KATA DAN GAGASAN


Pilihan Kata
Diksi/pilihan kata dipergunakan untuk menyatakan  kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan.
Fraseologi mencangkup persoalan kata-kata dalam pengelompokan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk ungkapan-ungkapan.
Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan yang individual dan karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi.
Pilihan kata/diksi mencangkup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaiakan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuasa makna dari gagasan yang ingin disampaiakan , dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Contoh: kata meneliti bersinonim dengan kata menyelidiki, mengamati,menyidik dan kata turunannya adalah penelitian, penyelidikan,pengamatan, dan penyidikan.
Makna Kata
Kata sebagai satuan dari perbendaharaan kata sebuah bahasa mengandung dua aspek, yaitu aspek bentuk/ekspresi adan isi makna.
Bentuk dan ekspresi adalah segi yang dapat diserap dengan pancaindria, yaitu dengan mendengar atau dengan melihat.
Isi atau makna adalah segi yang menimbulkan reaksi dalam pikiran pendengar atau pembaca karena rangsangan aspek bentuk tadi. Misalnya: ketika ada orang yang berteriak ’Maling!’, akan timbul reaksi dalam pikiran kita bahwa ada seseorang telah berusaha untuk mencuri barang atau milik orang lain. Jadi bentuk /ekspresinya adalah reaksi yang timbul pada orang yang sedang mendengar. Reaksi yang timbul dapat berwujud pengertian atau tindakan bahkan bisa keduanya.
Dalam berkomunikasi terdapat unsur penting dalam mendukung rangkaian kata yaitu:
  1. Pengertian, merupakan landasan dasar untuk menyampaikan hal-hal tertentu kepada pendengar atau pembaca dengan mengharapkan reaksi tertentu.
  2. Perasaan, lebih mengarah kepada sikap pembicara terhadap apa yang dikatakannya, bertalian dengan nilai rasa terhadap apa yang dikatakan pembicara atau penulis.
  3. Nada, mencangkup sikap pembicara atau penulis kepada pendengar atau pembacanya.
  4. Tujuan, yaitu efek yang ingin dicapai oleh pembicara atau penulis.
Macam-macam Makna
Secara umum makna dibedakan atas makna konotatif dan denotatif,penjabarannya sebagai berikut:
Makna Denotatif
Makna denotatif dapat pula disebut sebagai makna denotasional, kognitif, konseptual, ideasional, referensial, dan proposisional.dinamakan makna denotasional, referensial,konseptual, atau ideasional karena makna itu menunjuk  (denote) pada suatu referen, konsep, atau ide tertentu dari suatu referen. Disebut makna kognitif karena bertalian dengan kesadaran atau pengetahuan, stimulus (dari pihak pembicara) dan respons  (dari pihak pendengar)menyangkut hal-hal yang dapat diserap panca indria atau kesadaran  dan rasio manusia. Disebut sebagai makna proposisional karena bersifat faktual atau paling dasar pada sebuah kata. Contoh: Rumah itu luasnya 250 meter persegi.
Makna denotatif dapat dibedakan atas dua amacam relasi, yaitu : (1) relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan (2) relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya. Jadi, pengertian ’kursi’ adalah ciri-ciri yang membuat sesuatu disebut sebagai kursi, bukan sebuah kursi individual.
Makna Konotatif
Makna konotatif merupakan nilai komunikatif dari suatu ungkapan  menurut apa yang diacu, melebihi diatas isinya yang murni dan konseptual. Misalnya: ‘Woman’, secara konseptual dapat terdefinisikan melalui tiga sifat: manusia, perempuan dan dewasa (+HUMAN, -MALE, +ADULT). Akan tetapi makna kata ‘Woman’ jika diperluas maknanya maka dapat diasumsikan bahwa ‘woman’ mempunyai sifat tambahan yang tidak masuk kedalam kriteria dari makna konseptual tetapi dapat menjadi acuan dalam mendeskripsikan lebih luas lagi. Misalnya menggunakan parameter  sifat fisik (berkaki dua, memiliki rahim), berdasarkan sifat psikis dan sosial (suka berteman, memiliki naluri keibuan), diperluas dengan sifat tipikal yang belum tentu mutlak (pandai bicara, pandai memasak, memakai rok atau gaun), dapat diasumsikan juga dengan sifat ‘putatif’, yang acuannya disebabkan oleh pandangan yang diterima oleh individu atau sekelompok ataupun seluruh anggota masyarakat (lemah, gampang menangis, penakut, emosional, tidak rasional, tidak konstan, lembut, mudah menaruh simpati, suka kerja keras),  sehingga makna konotatif bersumber dari pandangan individu, masyarakat, yang biasanya melekat pada suatu hal pada dunia nyata. Akan tetapi makna konotatif bukan merupakan hal yang spesifik dan mutlak. Contoh lain yang bisa diamati adalah ’Baby’, dapat dikonotasikan secara visual dengan mengilustrasikan foto bayi, rengekan/tangisan, tanpa menggunakan konteks kata.
Konteks Linguistis dan Nonlinguistis
Istilah referensi menyatakan relasi antara bahasa denga sesuatu yang bukan bahasa yang dimasukkan dalam bidang semantik. Sedangkan relasi antar unsur-unsur bahasa sendiri yang dikaitkan dengan dengan pengalaman seseorang biasanya disebut sebagai pengertian (sense). Sehingga terdapat dua macam relasi yaitu: relasi antara bahasa dengan dunia pengalaman (referensi/makna) dan relasi antar unsur-unsur bahasa (pengertian/sense)
Konteks Nonlinguistis
Konteks linguistis mencangkup dua hal yaitu: (1) hubungan antara kata dengan barang/hal dan (2) hubungan antara bahasa dan masyarakat (konteks sosial). Menurut Firth (linguis Inggris), konteks sosial mencangkup:
Ciri-ciri relevan dari partisipan: orang-orang atau pribadi-pribadi yang terlibat dalam kegiatan berbicara. Ciri-ciri tersebut dapat berwujud: aksi verbal partisipan dan aksi non verbal partisipan.
Objek-objek yang relevan: pokok pembicaraan juga akan mempengaruhi bahasa para partisipan.
Efek dari aksi verbal: efek yang diharapkan oleh partisipan juga akan mempengaruhi pilihan kata.
Konteks Linguistis
Konteks linguistis adalah hubungan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lain. Konteks linguistis mencangkup konteks hubungan antara kata dengan kalata dalam frasa atau kalimat, hubungan antar frasa dalam sebuah kalimat atau wacana, dan juga hubungan antar kalimat dalam wacana. Dalam berbicara konteks maka diperlukan kolokasi. Kolokasi (collocation) adalah lingkungan leksikal dimana sebuah kata dapat muncul. Contoh: gelap berkolokasi dengan malam.
Struktur Leksikal
Yang dimaksud struktur leksikal adalah bermacam-macam relasi semantik yang terdapat pada kata. Hubungan antarkata tersebut dapat berupa: sinonimi, polisemi, homonimi, hiponimi, dan antonimi. Kelima relasi makna tersebut dapat dikelompokkan atas:
  1. relasi antara bentuk dan makna yang melibatkan sinonimi dan polisemi; (a) sinonimi: lebih dari satu bentuk bertalian denga satu makna. (b) polisemi: bentuk yang sama memiliki lebih dari satu makna.
  2. relasi antara dua makna yang melibatkan hiponimi dan antonimi;
(1) hiponimi: cakupan-cakupan makna dalam sebuah makna yang lain.
(2) antonimi: posisi sebuah makna diluar sebuah makna yang lain.
relasi antara dua bentuk yang melibatkan homonimi, yaitu satu bentuk mengacu pada dua referen yang berlainan.
Sinonimi (syn = sama, onoma = nama)
adalah (1) telaah mengenai bermacam-macam kata yang memiliki makna yang sama; (2) keadaan dimana dua kata atau lebih memiliki makna yang sama.
Kesinoniman kata dapat diukur dari: (1) kedua kata harus saling bertukar dalam semua konteks (sinonim total), (2) kedua kata itu memiliki identitas makna kognitif dan emotif yang sama (sinonim komplit), sehingga pada kriteria tersebut terdapat empat macam (1) sinonim total dan komplet, yang jarang ada, dan dijadikan landasan untuk menolak adanya sinonim (2) sinonim yang tidak total tapi komplet (3) sinonim yang total tetapi tidak komplet (4) sinonim yang tidak total dan tidak komplit. Sinonim terjadi karena adanya proses serapan (borrowing) contoh: prestasi, produksi dll. Faktor lain yang menyebabkan kesinoniman adalah emotif (nila rasa) dan evaluatif. Makna kognitif dari kata-kata yang bersinonim itu tetap sama, hanya nilai evaluatif dan emotifnya yang berbeda. Contoh: ekonomis-hemat-irit, dara-gadis-perawan, dsb.
Polisemi dan Homonimi
Polisemi (poly = banyak, sema = tanda) merupakan satu bentuk yang mempunyai beberapa makna. Sedangkan homonimi merupakan dua kata atau lebih tetapi memiliki bentuk yang sama.
Hiponimi
Hiponimi: merupakan semacam relasi antar kata yang berwujud atas-bawah atau di dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain. Kelas atas disebut superordinat, sedangkan kelas bawah disebut hiponim. Contoh: bunga merupakan superordinat dan hiponimnya adalah mawar, melati, sedap malam,flamboyan, dll.
Antonimi adalah makna satuan lingual yang berlawanan, disebut juga dengan istilah oposisi. Berdasarkan sifatnya, oposisi makna dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
  1. oposisi kembar: oposisi yang mencangkup dua anggota (ciri utama: terjadinya penyangkalan yang satu berarti penegasan terhadap anggota yang lain, penegasan terhadap yang satu berarti penyangkalan terhadap yang lain). Contoh: laki-laki-wanita, anak itu laki-laki=anak itu bukan wanita, anak itu bukan laki-laki=anak itu wanita.
  2. oposisi majemuk: oposisi yang mencangkup suatu perangkat  yang terdiri dari dua kata. Contoh: logam, species binatang, warna dsb.ciri utama: penegasan terhadap suatu anggota akan menyangkup penyangkalan atas tiap anggota lainnya secara terpisah, tetapi penyangkalan terhadap suatu anggota akan mencakup penegasan mengenaikemungkinan dari semua anggota lain. Contoh: ’baju itu tidak hijau’ berarti baju itu bisa merah, putih dll.
  3. oposisi gradual: merupakan penyimpangan oposisi kembar yaitu antara dua istilah yang berlawanan masih terdapat sejumlah tingkatan ’antara’. Contoh: antara besar dan kecil, tinggi dan pendek. Ciri utama:penyangkalan terhadap yang satu mencakup penegasan terhadap yang lain, walaupun penegasan terhadap yang satu mencakup penyangkalan terhadap yang lain. Misalnya: ’rumah kami tidak besar’, tidak mencakup pengertian ’rumah kami kecil’. Walaupun ’rumah kami besar’ mencakup pengertian ’rumah kami tidak kecil’.
  4. oposisi relasional (kebalikan): merupakn oposisi antara dua kata yang mengandung relasi kebalikan. Contoh: orang tua-anak, suami-istri, utara-selatan,timur-barat, dll. Dalam kalimat: Ali menjualseekor sapi pada Tono- Tono membeli seekor sapi dari Ali.


  1. oposisi hirarkis: oposisi yang terjadi karena tiap istilah menduduki derajat yang berlainan. Oposisi ini sebenarnya sama dengan oposisi majemuk, namun terdapat suatu kriteria tambahan yaitu tingkat. Termasuk perangkat ukuran, penanggalan. Misalnya: inci-kaki-yard.

  1. oposisi inversi: oposisi yang terdapat pada pasangan kata seperti: beberapa-semua, mungkin-wajib, boleh-harus. Pengujian utama mengenai oposisi inversi mengikuti kaidah sinonim mencakup: (a) penggantian suatuistilah dengan yang lain, dan (b) mengubah posisi suatu penyangkalan dalam kaitan dengan istilah yang berlawanan. Misalnya: ’Beberapa negara tidak memiliki pantai, sinonim dengan: tidak semua negara memiliki pantai.
http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/kata-dan-gagasan/