Halaman

Selasa, 18 Desember 2012

Space Elevator


Space elevator, tangga menuju luar angkasa

Apakah anda pernah bermimpi untuk pergi ke luar angkasa, seperti astronot? Jika iya, bagaimana cara anda untuk mewujudkan impian dan khayalan itu mugnkin khayalan itu kini dapat terealisasikan. Terdengar kabar yang sangat hebat, bahwa NASA sedang merencanakan pembuatan Sapace Elevator atau Tangga Menuju Luar Angkasa. Ini memang sungguh di luar akal pemikiran manusia pada umumnya. Konsep lift luar angkasa berawal dari ide seorang ilmuwan Rusia Konstantin Tsiolkovsky, yang pada tahun 1985 mengajukan struktur kompresi atau yang disebut Menara Tsiolkovsky.

Lift luar angkasa juga kadang-kadang disebut jembatan luar angkasa, tangga menuju luar angkasa, menara orbit, atau elevator orbit. Space Elevator berfungsi untuk mengirim material dari material dari permukaan bumi ke luar angkasa melibatkan sebuah perjalanan yang sangat jauh jaraknya melalui struktur dan bukan menggunakan roket.

            Konsep yang dipakai dalam Space Elevator ini mengacu pada struktur yang menjangkau orbit geostasioner sekitar 35.786 km dari permukaan bumi. Dengan lift ini perjalanan ke orbit bumi akan menjadi lebih mudah, dan murah.  Banyak orang berharap, bahwa program ruang angkasa yang tadinya berhenti sampai di bulan karena sangat mahal, akan bisa dimulai lagi. Dan mungkin impian manusia untuk pergi ke Mars, akan terwujud.

              Lift ini awalnya hanya berupa khayalan, tapi ternyata dengan ditemukannya sebuah teknologi baru, hal ini menjadi sangat memungkinkan diwujudkan. Teknologi itu adalah Carbon nanotube, material baru yang dikatakan lebih kuat dari intan dan lebih ringan dari baja.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-sBih_Lp_ZVnNGopDWIjKeZkWMohoGOgWU_e-Y1JDTsKDZX6nrYYREEUgIZH_pJv9DEOdx_18t8ARadRdDBUwfwkG9q0gdkUmu4KGaXBBrFpepoEPP4mOJzBE9d4HazZFgJM2mKh-EtA/s320/06_SpaceElevator.jpg                   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfC0MHTfONL44qiL2wd2EAVKh1tcsh03ySGMiPjceICzW8n8EUy0VBISpnE1guLVkhGzDkyfjj614srtOCukF7bQ1WXYm_peQxFhzE1fA1FpJp6ZVHC4Thb_K9OyUoUUm9BhW6bkFKk7U/s320/carbon-nanotubes-Copy.jpg


Karbon terjadi secara alami sebagai grafit atau bahan lembut, hitam seperti ujung dari sebuah pensil dan sebagai berlian. Satu-satunya perbedaan diantara keduanya adalah susunan dari atom karbon tersebut. Ketika para ilmuwan menerapkan dan mengatur atom karbon yang sama ke dalam pola "chicken wire" dan menggulung mereka ke tabung yang berukuran kecil dan hanya 10 atom yang melintasinya. Dan dihasilkan ' Nanotube'. Ciri dari sebuah Nanotube yang sangat luar biasa adalah:
Memiliki kekuatan 1000 kali kekuatan tarik Baja , tetapi hanya memiliki berat 1/6 berat.
·         1/6 berat adalah 40 kali lebih kuat dari serat grafit.
·         Menghantarkan listrik lebih baik dari tembaga
·         Dapat berupa konduktor atau semikonduktor (seperti sebuah chip komputer) , tergantung pada susunan atom
·         Dan konduktor yang sangat baik panas
Banyak penelitian nanoteknologi di seluruh dunia yang saat ini berfokus pada nanotube ini. Para ilmuwan telah mengusulkan penggunaan nanotube ini untuk berbagai macam aplikasi: dalam kekuatan tinggi, rendah berat kabel yang di perlukan untuk sebuah lift, sebagai kawat molecular untuk nano-elektronik skala; tertanam dalam mikroprosesor untuk membantu mengalirkan panas, dan sebagai batang kecil dan roda gigi dalam skala nano mesin, hanya untuk beberapa nama.


Nanotubetokoh
Nanotubetokoh tokoh menonjol dalam penelitian yang di lakukan di NASA Ames Pusat Nanoteknoogi (CNT). Lembaga ini didirikan pada tahun 1997 dan sekarang mempekerjakan sekitar 50 peneliti penuh-waktu.
“[Kami] mencoba untuk berfokus pada teknologi yang dapat menghsilkan produk yang bisa digunakan dalam beberapa tahun untuk satu decade,” kata Direktur CNT Meyya Meyyappan. “ Sebagai contoh, kita melihat bagaimana nano-bahan dapat digunakan untuk mendukung kehidupan canggih, sequencer DNA, ultra-kuat computer, dan sensor kecil untuk bahan kimia atau bahkan sensor untuk kanker.”
Sebuah sensor kimia yang mereka dikembangkan menggunakan nanotube dijadwalkan untuk terbang ke luar angkasa misi demonstrasi dengan roket Angkatan Laut tahun depan. Sensor kecil inntui dapat mendeteksi sesedikit beberapa bagin permiliar bahan kimia tertentu seperrti gasberacun sehingga berguna  untuk kedua eksplorasi ruang angkasa dan pertahanan tanah air. CNT juga telah mengembangkan cara untuk menggunakan nanotube untuk mendinginkan mikroprosesor di komputer pribadi, tantangan utama sebagai CPU mendapatkan lebih banyak dan lebih kuat. INTEL bahkan telah menyatakan minatnya dengan teknologi ini.
Hal ini akan menunjang era baru di zaman dengan teknologi super canggih saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar